BBM Masih Keteteran Lawan WhatsApp

Selasa, 20 Januari 2015

BlackBerry Messenger (BBM) boleh saja memuncaki toko aplikasi App Store dan Google Play Store dengan menumbangkan pesaingnya, WhatsApp. Namun sejatinya, WhatsApp masih unggul jauh di atas BBM.

BBM Masih Keteteran Lawan WhatsApp
WhatsApp saat ini adalah layanan messaging lintas platform yang paling banyak digunakan. CEO WhatsApp, Jan Koum, menyatakan bahwa pengguna aktif WhatsApp saat ini mencapai 350 juta.
BBM sendiri memang cepat melesat kala dirilis untuk Android dan iOS. Jumlah download mencapai 10 juta kali dalam 24 jam pertama dan kini diumumkan menembus 20 juta.
Ditambah dengan pengguna BBM di BlackBerry yang mencapai 60 jutaan, total pemakai BBM hampir menyentuh 100 juta. Namun masih ratusan juta selisihnya dari WhatsApp.
"Pengguna aktif bulanan di BlackBerry, Android, dan iPhone, telah mencapai 80 juta pengguna. Terima Kasih atas dukungannya selama ini,” kata Head of BlackBerry Messenger, Andrew Bocking. BBM bisa unggul dari WhatsApp di toko aplikasi karena yang diukur adalah jumlah download dalam kurun waktu tertentu, bukan total download

Jika pertumbuhan pengguna BBM lintas platform terus melesat dan tidak melambat secara drastis, bukan tidak mungkin BBM mampu mengalahkan WhatsApp. Namun untuk saat ini, WhatsApp masih unggul soal jumlah pemakai, dengan gap cukup jauh.

iPad Air Banjir Pujian

Generasi terbaru iPad telah diluncurkan Apple. iPad Air, demikian namanya, lebih langsing dan powerful dibanding generasi iPad sebelumnya.
Seperti biasa, sebelum dipasarkan, berbagai media di mancanegara berkesempatan melakukan review mendalam terhadap iPad Air. Dan rata-rata, mereka terkesan.

Seperti apa kesimpulan review iPad Air? Berikut rangkumannya yang dihimpun dari berbagai sumber.

Ponsel Jadi Solusi Macet? Kenapa Tidak!

Ketika warga Jakarta ditanya, apa yang jadi masalah dari ibukota tercinta, jawabannya dengan mudah ditebak. Macet! Nyatanya, ruwetnya lalu lintas bukan hanya masalah warga Jakarta. Masyarakat kota besar lainnya mulai dari New York sampai Beijing punya problematika yang sama.

Ponsel pintar atau smartphone diharapkan bisa jadi alat untuk menghadapi macet. Begitu setidaknya hasil yang muncul dari survei tingkat kepuasan masyarakat perkotaan yang digelar Ericsson.

Melalui smartphone, masyarakat perkotaan mengharapkan ada tiga layanan untuk menghadapi ruwetnya lalu lintas. (1) Personal navigator. Layanan ini diharapkan bisa merekomendasikan rute perjalanan & moda transportasi secara personal. Tidak hanya dengan memasukkan data lokasi tujuan dan melihat lalu lintas sekitar, tapi secara pintar membaca kebiasaan para penggunanya.

(2) Self-driving/parking car (mobil yang bisa parkir sendiri) Dengan layanan ini, pengendara bisa langsung turun di suatu area (misal perkantoran / perbelanjaan) dan membiarkan mobil berjalan sendiri mencari lahan parkir yang kosong dan aman. Tentunya informasi di mana mobil parkir akan diteruskan kepada pengemudi lewat ponsel pintarnya.

(3) Minimal day-travel scheduler (pengendali jadwal perjalanan). Padatnya janji temu membuat seseorang harus berkejaran dengan waktu. Layanan ini merekomendasikan perubahan jadwal sehingga mobilitas bisa terkendali. Si ponsel pintar bisa juga langsung mengkonfirmasi perubahan janji temu kepada pihak bersangkutan.

Smartphone memang bukan MRT yang bisa mengangkut banyak orang di jalan sehingga kepadatan pengguna mobil berkurang. Tapi smartphone dipercaya telah (dan akan selalu) mengubah gaya hidup seseorang. Kebiasaan bepergian yang tidak efektif bisa berkurang jika ponsel pintar dimanfaatkan secara maksimal.

"Layanan ini hadir melalui aplikasi. Dalam waktu tiga tahun, pertumbuhan aplikasi diprediksi akan meningkat lima kali lipat. Beberapa aplikasi yang diinginkan bahkan tidak sulit dibuat. Saat aplikasi semakin banyak dan orang rutin menggunakan, maka kehidupan akan berubah. Kita semua bisa membuat perubahan," jelas Michael Bjorn, Head of Research Ericsson Consumer Lab pada event Ericsson Business & Innovation Forum (EBIF) 2013 di Tokyo, Rabu (30/10/2013) yang dihadiri detikINET

Google+ Makin Manjakan Pecinta Foto

Sebanyak 18 fitur baru dihadirkan Google ke dalam layanan jejaring sosialnya, Google+. Secara keseluruhan, fitur-fitur yang dimaksud berfokus pada fotografi.

Makin ke sini Google+ memang makin serius dalam memanjakan pecinta foto, baik untuk penyimpanan, berbagi, maupun pengeditan. Hal ini pun ditegaskan oleh petinggi Google sendiri.

"Kami ingin menjadi arsip hidup Anda," tukas Bradley Horowitz, VP Product Google+. "Foto adalah kunci bagi Google+," tambahnya seperti dilansir dari Forbes, Rabu (30/10/2013).

Keseriusan itu terwujud dalam update kali ini. Beberapa di antaranya adalah mengenai backup foto. Setelah kemampuan mengupload serta backup otomatis foto dalam resolusi penuh hadir di Android, kini kemampuan serupa telah menyambangi Google+ untuk iOS.

Google juga telah menambahkan 1.000 term baru di photo search-nya. Ini memudahkan user untuk mencari foto yang diinginkan dengan kata kunci tertentu, misalnya sunset atau pantai, meski foto tersebut tidak di-tag.

Google+ juga mampu membantu pengguna memilih foto terbaik dengan cara menghapus foto yang dianggap kurang bagus, seperti ngeblur, dan lain-lain.

Pengeditan tahap dasar maupun pengeditan dalam tahap lebih lanjut juga tak luput dihadirkan Google lewat fitur baru di Snapseed maupun dari Nik Collection.

Meski fotografi menjadi fokus update terbaru ini, namun pihaknya mengatakan update lainnya akan menyusul kemudian. Google melaporkan saat ini layanannya memiliki 540 juta pengguna yang mengupload 1,5 miliar foto tiap minggunya. Alih-alih bersaing langsung dengan Facebook atau Twitter, Google+ lebih cenderung berkompetisi dengan 500px dan Flickr.

Jam Tangan Pintar Google Digarap di Asia

Beredar rumor bahwa Google turut membuat jam tangan pintar dan kini sedang memasuki pengembangan tahap akhir. Dan kabarnya, mereka mempercayakan produksi massal piranti tersebut kepada pemasok dari Asia.

Tidak diketahui pemasok atau supplier mana yang dimaksud. Wall Street Journal mengklaim mendapatkan informasi ini dari sumber yang mengetahui hal tersebut.

Adapun smartwatch Google disebut-sebut akan berjalan di atas sistem operasi Android dan bakal diintegrasikan secara mendalam dengan Google Now.

Google Now sendiri seperti asisten pribadi yang bisa menjawab pertanyaan, membuat rekomendasi serta prediksi mengenai informasi apa yang dibutuhkan pengguna berdasarkan aktivitas mereka.

Di pirantinya ini Google juga berupaya untuk menepis kritik yang ditujukan pada smartwatch, yakni mengenai kegunaan dan daya tahan baterainya. Dikutip detikINET dari WSJ, Rabu (30/10/2013), piranti ini akan siap untuk produksi massal dalam hitungan bulan.

Bagi Google, perilisan jam tangan pintar tersebut merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan posisi mereka di ranah wearable gadget yang tengah tumbuh, menyusul pengembangan Google Glass.

Bisa juga, ini menjadi salah satu usaha untuk menjaga pengguna di ekosistem Android yang menghadapi persaingan dari Apple serta Microsoft.

Kehadiran Nexus 5 Sudah Makin Dekat

Kabar kehadiran Nexus 5 semakin kuat. Kali ini bocoran gambar jelas yang diduga kuat sebagai Nexus 5 pun mulai meluas.

Diungkap oleh salah seorang member MacRumors dengan nickname Weespeed, Nexus 5 justru terlihat seperti Nexus 7 terbaru namun dengan ukuran yang lebih kecil.‎

Hal tersebut dapat dilihat dari desain bagian belakangnya yang sekilas memang memiliki kemiripan dengan Nexus 7 terbaru. Analis pun menyebut bisa jadi ke depannya barisan seri Nexus bakal memiliki desain serupa yang telah dimulai dari Nexus 7 terbaru.

Hal lain yang diungkap Weespeed adalah penggunaan layar yang kualitasnya disebut masih berada di bawah Galaxy Note 3. Sebagai informasi, Galaxy Note 3 mengandalkan teknologi AMOLED sebagai layarnya. Artinya, bisa jadi Nexus 5 masih mengandalkan teknologi berbasis LCD untuk layarnya.

Hal menarik lainnya terletak pada sektor kameranya. Berdasarkan gambar yang diungkap Weespeed, kamera Nexus 5 terlihat menjanjikan kemampuan yang mumpuni. Sayangnya hingga saat ini belum jelas berapa resolusi yang bakal ditawarkannya, namun yang pasti kamera Nexus 5 bakal mengusung teknologi OIS (Optical Image Stabilization).

Mengapa Ponsel Sekarang Lebih Cepat Panas?

Mengapa jika dibandingkan ponsel dahulu dan sekarang, ponsel sekarang lebih cepat panas apakah karena adanya jaringan internet yang selalu aktif? (Diah Indriana, 29th)

Mengapa Ponsel Sekarang Lebih Cepat Panas?

Jawaban [Alfons]:

Diah yang baik,

Sebenarnya yang menyebabkan ponsel panas adalah proses penggunaan daya baterai oleh ponsel. Jadi pada prinsipnya jika daya baterai digunakan, baik ponsel jadul (eg Nokia Pisang) atau ponsel sekarang keduanya tetap akan panas. Namun ponsel jadul belum memiliki banyak apps (aplikasi) sehingga memang sangat jarang pengguna yang menjalankan apps mengalami ponselnya panas.

Kecuali jika ponsel jadul tersebut digunakan untuk berbicara cukup lama nonstop tetap akan menjadi panas. Namun tidak banyak pengguna ponsel yang menggunakan ponselnya untuk berbicara terus menerus sehingga kesannya ponsel jadul tidak cepat panas.

Sebaliknya ponsel sekarang (Android, BlackBerry, iPhone dan Windows Phone) memiliki sangat banyak aplikasi yang dijalankan oleh prosesor dan menyedot daya baterai. Hal inilah yang menyebabkan ponsel sekarang lebih cepat panas. Aplikasi ponsel jaman sekarang mayoritas memang memang memanfaatkan internet. Jika kamu menonaktifkan koneksi internet kemungkinan ponsel cepat panas memang menurun karena aplikasi yang dijalankan lebih sedikit.

Namun ponsel tetap bisa panas jika ada aplikasi yang tidak membutuhkan koneksi internet dijalankan dengan cukup intensif dalam waktu yang lama seperti seperti merekam video, bermain game, mendengarkan lagu atau menonton film offline.

Jika kedua hal tersebut di atas sudah kamu lakukan dan ponsel kamu tetap panas, kemungkinan lain adalah ponsel kamu terinfeksi virus yang akan berusaha menyebarkan dirinya sekalipun koneksi internet dimatikan namun ia akan berusaha mencari cara untuk menyebarkan dirinya dan secara tidak langsung berakibat aktivitas prosesor ponsel yang tinggi dan menyedot daya baterai.

Untuk memastikan komputer kamu tidak terinfeksi virus, jika kamu menggunakan Android bisa melindungi dengan program antivirus seperti G Data Antivirus Free yang bisa diunduh Play Google.